Mahasiswa Universitas Selamat Sri Kembali Setelah Menyelesaikan Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka di Universitas Sriwijaya
Sebagai bagian dari Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (PMM-KM), Mahasiswa Universitas Selamat Sri, Hastutik, yang merupakan mahasiswa Program Studi Psikologi, telah berhasil menyelesaikan program pertukaran mahasiswa selama kurang lebih 5 bulan di Universitas Sriwijaya.
Dalam program PMM 4 yang diikuti, Hastutik menghabiskan waktunya di Universitas Sriwijaya dengan memperdalam pengetahuannya dalam bidang psikologi serta memperluas wawasannya dalam hal budaya dan kehidupan di luar negeri. Melalui pengalaman berharga ini, Hastutik berhasil mengambil mata kuliah yang relevan dengan bidang studinya serta terlibat dalam berbagai kegiatan akademik dan sosial di lingkungan kampus tersebut.


“Program pertukaran mahasiswa merdeka ini memberikan kesempatan luar biasa bagi saya untuk belajar dan bertemu dengan orang-orang dari berbagai latar belakang. Saya mendapatkan pengalaman berharga yang tidak hanya memperkaya pengetahuan akademik saya, tetapi juga membuka mata saya terhadap keberagaman budaya dan perspektif baru,” ujar Hastutik.
Setelah menyelesaikan program PMM di Universitas Sriwijaya, Hastutik kini kembali ke tanah air dengan membawa pengalaman berharga dan pengetahuan yang dapat diaplikasikan di masa depan. Dia berharap dapat berbagi pengalamannya kepada teman-teman dan rekan mahasiswa lainnya di Universitas Selamat Sri serta terus mengembangkan diri dalam bidang psikologi.
Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) merupakan salah satu inisiatif dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa Indonesia untuk mendapatkan pengalaman belajar di luar negeri. Melalui program ini, diharapkan mahasiswa dapat mengembangkan diri secara pribadi dan akademis serta memperluas wawasan dan keterampilan yang dibutuhkan di era globalisasi ini.
Menjelajahi Kearifan Nusantara: Pengalaman Mahasiswa Nur Hidayah dalam Program MBKM di Universitas Malikussaleh
Mahasiswa dari program studi Akuntansi semester 5 Universitas Selamat Sri, Nur Hidayah, memiliki pengalaman yang tak terlupakan ketika ia bergabung dalam program Pertukaran Mahasiswa Merdeka Angkatan 3 (MBKM). Dalam program ini, Nur Hidayah diberi kesempatan untuk belajar di Universitas Malikussaleh dan mengikuti kegiatan modul Nusantara yang mengungkapkan kekayaan budaya Indonesia.
Program MBKM (Pertukaran Mahasiswa Merdeka) adalah inisiatif yang luar biasa yang memungkinkan mahasiswa di Indonesia untuk memperluas wawasan dan pengalaman mereka dengan mengikuti program pertukaran di universitas lain di seluruh Indonesia. Nur Hidayah adalah salah satu mahasiswa yang terpilih untuk berpartisipasi dalam program MBKM ini dan memilih Universitas Malikussaleh sebagai tujuan pertukaran akademiknya.
Salah satu momen yang paling mengesankan dalam pengalaman MBKM Nur Hidayah adalah ketika dia berpartisipasi dalam kegiatan modul Nusantara. Modul Nusantara adalah bagian dari program MBKM yang dirancang untuk menghadirkan warisan budaya dan sejarah Nusantara kepada para mahasiswa. Dalam modul ini, mahasiswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah dan penting di wilayah tersebut.
Salah satu tempat yang dikunjungi adalah Makam Malikussaleh. Makam ini adalah tempat peristirahatan terakhir Malikussaleh, seorang ulama besar yang membawa Islam ke Aceh pada abad ke-12. Berkunjung ke makam ini memberikan pemahaman mendalam tentang sejarah Islam di wilayah Aceh dan pengaruhnya dalam membentuk budaya dan agama setempat.


Selain Makam Malikussaleh, Nur Hidayah juga mengunjungi Makam Sultanah Nahrasyah. Makam ini adalah tempat peristirahatan terakhir dari seorang pahlawan wanita Aceh yang sangat dihormati. Sultanah Nahrasyah memiliki peran penting dalam melindungi Aceh dari penjajah asing dan dia dianggap sebagai simbol keberanian dan keteguhan wanita Aceh. Mengunjungi makamnya adalah kesempatan untuk menghormati sejarah wanita hebat ini dan memahami pentingnya peran perempuan dalam sejarah Aceh.
Monumen Samudera Pasai adalah tempat bersejarah lain yang dikunjungi Nur Hidayah. Monumen ini adalah peninggalan dari Kerajaan Samudera Pasai, salah satu kerajaan maritim pertama di Nusantara. Kunjungan ke monumen ini mengungkapkan betapa pentingnya perdagangan maritim dalam sejarah Aceh dan bagaimana kerajaan ini menjadi pusat perdagangan penting pada masanya.
Pengalaman Nur Hidayah dalam program MBKM ini bukan hanya tentang pembelajaran akademik, tetapi juga tentang memahami kekayaan budaya dan sejarah Indonesia. Melalui kunjungannya ke Makam Malikussaleh, Makam Sultanah Nahrasyah, dan Monumen Samudera Pasai, Nur Hidayah memiliki kesempatan untuk merasakan secara langsung keindahan dan keragaman budaya Nusantara.

Kisah Nur Hidayah adalah contoh nyata bagaimana program MBKM tidak hanya memperkaya pengetahuan akademik mahasiswa, tetapi juga membuka pintu ke pemahaman yang lebih dalam tentang warisan budaya dan sejarah Indonesia. Semoga pengalaman seperti ini terus menginspirasi mahasiswa lainnya untuk menjelajahi kekayaan Nusantara dan menjaga serta merayakan warisan budaya kita yang berharga.
Kloter ke 6 Pertukaran Mahasiswa Merdeka Diterbangkan ke Perguruan Tinggi Penerima

Keberangkatan Pertukaran Mahasiswa Merdeka Kloter ke-6 akan diberangkatkan pada hari Kamis 31 Agustus 2023 dan Jumat 1 September 2023. Sejumlah 7 mahasiswa/i akan diberangkat pada kloter tersebut. Mahasiswa Universitas Selamat Sri yang lolos pertukaran pelajar dibagi menjadi 3 kloter, yaitu kloter 5, kloter 6, dan kloter 7. Kloter 5 telah diberangkatkan pada tanggal 17 Agustus 2023 sejumlah 3 mahasiswa, dan pada kloter 6 ini akan diberangkatkan sejumlah 7 mahasiswa yang dibagi pada dua hari.
Hari Pertama yaitu tanggal 31 Agustus 2023 telah diberangkatkan dari Bandara Ahmad Yani Semarang menuju Bandara Sultan Iskandar Muda Aceh. Mahasiswa atas nama Nur Hidayah dari Program Studi Akuntansi Semester 5 dan atas nama Abdul Syakkur dari Program Studi Ilmu Komunikasi Semester 5. Kedua mahasiswa tersebut diberangkatkan ke Aceh pada pukul 08:40 dan dijadwalkan tiba di Jakarta pada pukul 10:10. Kemudian melanjutkan perjalanan menuju Aceh pada 15:00 dan diperkirakan tiba di Aceh pada pukul 17:15. Keberangkatan mahasiswa tersebut ke Aceh merupakan keberangkatan kedua kali nya mahasisswa ke Aceh setelah sebelumnya mahasiswa psikologi Ainis Okta Awaliyah yang diberangkatkan pada tanggal 17 Agustus 2023 ke Universitas Syiah Kuala. Berbeda dengan Okta, kedua mahasiswa ini akan diberangkatkan ke Universitas Malikussaleh Aceh yang lokasinya berada di Lhoksumawe.



Hari Kedua yaitu tanggal 1 September 2023 keberangkatan atas nama Defiyatun Nur Safitri dari Program Studi Manajemen semester 5 yang akan melakukan pertukaran pelajar ke Universitas Bandar Lampung. Selanjutnya yaitu mahasiswa yang melakukan pertukaran mahasiswa ke Universitas Muhammadiyah Metro Lampung yaitu atas nama Meylina Nuva Hidayah dari program studi manajemen semester 5 dan Riski Solihatun dari prordi Ilmu Pemerintahan Semester 5. Mahasiswa Uniss dari Program Studi Teknik Informatika semester 7 juga diberangkatkan ke Universitas PGRI Sumatra Barat Padang atas nama Ridwan Rozzak. Mahasiswa terakhir yang diberangkatkan ke Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong Papua yaitu atas nama Fatihurahman Sayyidin program studi Akuntansi semester 5.
Keberangkatan total dari seluruh mahasiswa yang lolos program pertukaran mahasiswa merdeka MBKM yang sudah berangkat yaitu 10 mahasiswa dan tersisa satu mahasiswa yang belum berangkat yaitu atas nama Dwi Agus Setyawan yang rencananya akan diberangkatkan pada kloter ke 7. Kloter ke 7 yang akan memberangkatkan mahasiswa lolos program pertukaran mahasiswa merdeka ini merupakan mahasiswa terakhir yang akan diberangkatkan ke luar pulau. Dwi Agus Setyawan merupakan mahasiswa program studi manajemen semester 5 yang lolos pertukaran mahasiswa di Universitas Baiturrahmah Aceh, yang akan berangkat pada tanggal 8 September 2023.
11 Mahasiswa UNISS siap diberangkatkan untuk Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM3)

Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) yang merupakan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dari Kementrian Pendidikan Riset dan Teknologi kini mulai diikuti oleh beberapa Universitas, termasuk Universitas Selamat Sri. PMM3 merupakan program pertukaran pertama yang diikuti oleh UNISS.
Program pertukaran mahasiswa ini memiliki kebermanfaatan yang sangat luar biasa. Pertama, mereka akan memiliki pengalaman baru nilai-nilai kebhinekaan (keberagaman suku, agama, kepercayaan, kebudayaan dan Bahasa. Kedua, mereka dapat menjalin pertemanan lintas budaya, dan adat istiadat. Ketiga, mereka dapat mengembangkan softskills (kepemimpinan, kepercayaan diri, dan kepekaan sosial). Keempat, mereka diberikan kesempatan untuk memilih mata kuliah diluar program studi. Kebermanfaatan itu sangat berguna bagi mahasiswa untuk dapat meningkatkan kemampuan diri untuk mempersiapkan masa depan.
11 Mahasiswa akan berangkat pertukaran ke luar pulau, mulai dari Aceh hingga Papua. Pada tanggal 17 Agustus 2023 bertepatan dengan hari Kemerdekaan Indonesia, UNISS memberangkatkan 3 mahasiswa a/n Ainis Okta Awaliyah dari Program Studi Psikologi ke Aceh dengan Universitas Syiah Kuala sebagai PT Penerima, dan dua orang yang berangkat ke Universitas Hassanudin dengan nama Maria Lalin dari Porgram Studi Manajemen dan Setiawati Gaitian dari Program Studi Ilmu Pemerintahan.
Pada tanggal 31 Agustus 2023, UNISS akan memberangkatkan dua mahasiswa ke Aceh dengan Universitas Malikussaleh sebagai PT Penerima. Mahasiswa yang akan diberangkat yaitu a/n Nur Hidayah dari Program Studi Akuntansi, dan Abdul Syakur dari Program Studi Ilmu Komunikasi. Keesokan harinya tanggal 1 September 2023, ada 5 mahasiswa yang akan diberangkatkan dari Bandara Ahmad Yani, yaitu atas nama Defiyatun Nur Safitri dan Meylina Nuva H dari Program Studi Manajemen yang akan diberangkatkan ke Lampung dan Riski Solihatun dari Program Studi Ilmu Pemerintahan yang akan diberangkatkan ke Lampung. Dari Program Studi Teknik Informatika a/n Ridwan Rozzak juga akan diberangkatkan pada tanggal 1 September 2023 ke Universitas PGRI Sumatra Barat. Pada sore harinya, Fatihurahman Sayyidin dari Program Studi Akuntansi akan diberangkatkan ke Universitas Muhammadiyah Metro.

Total Mahasiswa 10 orang akan diberangkatkan pada kloter ke 5 dan 6. Masih tersisa satu mahasiswa lagi yang akan diberangkatkan pada kloter ke 7 yaitu mahasiswa dengan nama Dwi Agus dari Program Studi Manajemen, yang akan diberangkatkan ke Universitas Baiturahmah Padang.
Ke-11 Mahasiswa tersebut diharap dapat memperoleh ilmu sebanyak mungkin ketika berada di luar pulau dengan kebudayaan yang beragam. Mereka akan menjalani perkuliahan selama satu semester hingga semester ganjil berakhir. Pertukaran Mahasiswa Merdeka didampingi oleh Dosen sekaligus Sekertaris LPM yaitu Sherli Junianingrum, S.E., M.M.